Film merupakan suatu cara seseorang atau beberapa orang dalam mengekspresikan atau menyampaikan suatu pesan penting kepada khalayak. Hal ini dilakukan, agar dapat memberikan dan menambah pengetahuan si khalayak mengenai informasi yang memang belum banyak diketahui oleh orang.
Dan tentunya dapat bermanfaat untuk kehidupan orang-orang yang menonton film tersebut. Oleh karena itulah, pada kesempatan kali ini saya mendapatkan tugas dalam mata kuliah “ilmu sosial dasar”, untuk membedah atau memaparkan isi dari sebuah film pendek yang dapat bermanfaat untuk kita semua.
Film pendek yang saya pilih adalah film yang berjudul “Headphone”, sebuah karya fim pendek dari Reyhan Christy, dengan durasi 15 menit, produksi HameMade. Film ini didukung oleh dua orang pemeran utama, yakni Oktafian (Laki-Laki) berperan sebagai “Rangga” dalam film tersebut. Dan Jamsa S. Pradjasasmita sebagai mantan kekasih dari pemeran utamanya.
Film pendek ini memberikaan satu contoh cerita penting mengenai salah satu alat elektronik canggih yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi penggunanya. Hanya karena alat canggih inilah membuat seseorang tidak perduli akan keadaan lingkungan disekitarnya.
Dan hanya karena alat itulah bisa membuat orang mempunyai kebiasaan buruk yang tidak boleh kita ikuti bila kita tidak ingin bernasib sama seperti yang ada dalam cerita film pendek tersebut.
Walaupun demikian, bukan berarti alat canggih yang bernama “Headphone” ini selalu menimbulkan dampak negatif, tapi alat ini juga mempunyai sisi positif bagi penggunanya. Film ini banyak mengajarkan kita tentang betapa pentingnya waktu yang ada dan juga kehidupan di dunia ini bukanlah sebuah keadaan yang harus dijalankan seperti gaya pantonim yang banyak kita ketahui.
Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan kehidupan bukanlah panggung sandiwara yang dijalankan hanya karena peranan dari masing-masing pemainnya tanpa memperdulikan bagaimana keadaan dan perasaan dari lawan pemainnya yakni dalam hal ini adalah orang lain yang ada disekitar kita.
Seperti contoh cerita penting dalam film pendek “Headphone” ini, film pendek ini bercerita tentang seseorang yang sudah sangat terbiasa dan tergantung dengan salah satu alat canggih yang bernama “Headphone”.
Headphone merupakan salah satu alat elektronik canggih yang dapat menghasilkan suara seperti musik dari sebuah alat layaknya radio, MP3, ataupun, MP4. Intinya, headphone merupakan sebuah alat perantara agar kita bisa mendengarkan suara seperti halnya “musik”.
Rangga selaku peran utama dalam film ini, sangat senang mendengarkan musik. Di mana pun dan kapan pun, “headphone” dari MP4 yang dipunyainya tak pernah lepas dari telinga dan tangannya. Kecuali saat dia sedang mandi. Dia selalu mendengarkan musik dengan headphone kesayangannya itu dalam setiap waktu yang dijalaninya, dari mulai bangun tidur, di dalam perjalanan, hingga saat dirinya buang air besar sekalipun.
Karena kebiasaan buruknya ini, dia beberapa kali melewatkan keadaan penting, mulai dari saat dia baru saja tiba di tanah air tercinta ini (Indonesia), dia memulai kehidupannya di Jakarta dengan menggunakan headphone untuk mendengarkan musik, agar mengatasi kejenuhan dalam perjalanannya menuju apartemen miliknya.
Saat dalam perjalanan, didalam sebuah taksi dia bahkan tidak perduli apa yang sedang terjadi di jalan raya yang dia lalui. Saat itu, sedang terjadi sebuah “Demonstrasi” dari beberapa organisasi kemahasiswaan terkait masalah korupsi yang makin bebas tumbuh di Negara Indonesia ini.
Seharusnya, dengan adanya peristiwa ini paling tidak dia melihat dan perduli sedikit kalau saat itu sedang terjadi demonstrasi terkait dengan keadaan negaranya sendiri. Bahkan, saat supir taksinya berusaha mengajak berbicara dan berdiskusi kepadanya, rangga tidak sama sekali mendengar akibat dia sedang mendengarkan musik dengan menggunakan headphone kesayangannya.
Selain ketidakpeduliannya akan peristiwa itu, dia juga tidak perduli dengan keadaan saat dirinya sedang berjalan menuju rumah mantan kekasihnya. Saat itu, ada seorang nenek yang tasnya dijambret oleh pencuri, dan bahkan pencuri itu sudah menabrak rangga dengan tidak sengaja, serta bahkan nenek tersebut sudah berteriak minta tolong kepadanya.
Namun, lagi-lagi dia tidak mendengarkan omongan orang dan tidak menghiraukan keadaan di sekitarnya akibat menggunakan headphone dalam mendengarkan sebuah musik di MP4nya.
Peristiwa ini terjadi lagi saat dia sedang singgah bertamu dirumah Jamsa S. Pradjasasmita selaku mantan kekasih dari rangga pemeran utama film pendek ini. Saat itu, mantan kekasihnya berteriak minta tolong akibat kesakitan setelah menyuntikan narkoba ke dalam tubuhnya sendiri.
Memang, dalam film ini rangga tidak mengetahui jikalau mantan kekasihnya itu ketergantungan NARKOBA. Tetapi, sekali lagi karena menggunakan headphone untuk mendengarkan musik, membuat rangga tidak mendengar teriakan dari mantan kekasihnya itu, hingga akhirnya rangga menyadari jikalau mantan kekasihnya telah meninggal dunia akibat suntikan Narkoba yang dikonsumsi oleh mantannya itu.
Saat itulah, dia baru menyadari bahwa kebiasaan buruknya mendengarkan musik menggunakan “Headphone” dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Dan dirinya baru menyesali bahhwa ketidakperduliannya akan keadaan atau peristiwa sedang terjadi di sekitarnya itu, bukan dikarenakan dia tidak menghiraukan hal tersebut melainkan hanya karena dia tidak bisa mendengar apa-apa jikalau dia sedang menggunakan “Headphone”.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari film tersebut Kesenangan, kebiasaan seseorang bukanlah sesuatu yang dilarang, tetapi justru dijadikan sebagai alat untuk mawas diri dalam setiap waktu kehidupan yang kita jalani. Karena apa yang kita lakukan baik secara sengaja atau tidak, dapat mempengaruhi keadaan disekitar kita.
Karena dalam hidup ini, sesungguhnya kita tidak bisa menjalankan hidup ini seorang diri, pastinya kita akan membutuhkan bantuan orang lain, begitu juga dengan orang lain yang pastinya membutuhkan bantuan dari diri kita.
Karena setiap manusia didunia ini sesunguhnya saling membutuhkan satu sama lain. Untuk itulah, kita tidak boleh acuh atau tidak perduli dengan keadaan orang lain di sekitar kita. Dan satu pelajaran penting yang saya dapat dalam film pendek ini adalah jangan terlalu bergantung pada suatu alat yang tadinya diperuntukan untuk mendapatkan hiburan semata.
Namun malah mendapatkan kenyataan pahit yang harus diterima oleh kita, akibat ketergantungan akan suatu alat yang dapat merubah banyak kejadian dalam kehidupan kita, baik keadaan yang menguntungkan atau pun keadaan yang merugikan untuk diri kita sendiri.
Jadi, janganlah terlalu menyenangi suatu hal secara berlebihan, karena sesungguhnya yang berlebihan itulah yang tidak baik buat kehidupan yang kita jalani kelak dikemudian hari. Dan katakan “Tidak!” untuk “NARKOBA”. Semoga semua penjelasan tersebut bermanfaat untuk semua orang yang membacanya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar