Selasa, 29 November 2011

Keraton Kaibon


Cagar budaya, merupakan tempat bersejarah terkait budaya masyarakat pada zaman dahulu kala. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki cagar budaya yang sangat banyak, maka tidak heran kita merupakan Negara yang beraneka ragam akan suku, agama, bahkan merupakan Negara yang memiliki banyak Pulau.
Negara Indonesia ini memang Negara yang kaya akan kekayaan alamnya. Namun, kurang mendapat perhatian dari warganya dalam memajukan bangsa dan negaranya sendiri. Kita sebagai generasi muda sudah seharusnya tidak hanya mencintai budaya barat atau budaya luar, tapi kita justru harus bisa lebih menyukai dan mencintai budaya bangsa sendiri.
Termasuk dengan berpariwisata ke tempat-tempat peninggalan bersejarah seperti cagar budaya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Berikut adalah salah satu cagar budaya yang dimiliki oleh Negara Indonesia, yakni komplek “Keraton Kaibon”. Komplek keraton ini terletak di kampung Keroya merupakan keraton tempat kediaman Ibu Ratu Aisyah ibunda Sultan Syafiudin.
Pada tahun 1832 kompleks ini dibongkar atau dirombak oleh pemerintahan Hindia Belanda, sehingga hanya menyisakan pondasi, tembok, dan gapura dari Keraton Kibon ini. Menarik untuk kita ketahui dan untuk kita syukuri serta cintai atas cagar budaya yang kita miliki ini. Dan saya akan mencoba membedah atau memaparkan salah satu cagar budaya yang kita miliki, yakni komplek “Keraton Kibon”. Komplek ini terletak di kampun Keroya. Keraton ini merupakan kediaman dari Ibunda Sultan Syafiudin. Ibunda beliau bernama Ibu Ratu Aisyah.
Komplek Keraton Kibon ini sangat luas. Bangunan komplek Keraton Kibon saat ini, sudah bukan bangunan komplek Keraton yang asli. Karena pada tahun 1832, pemerintahan Hindia Belanda telah membongkar atau merombak bangunan komplek Keraton tersebuit, hingga hanya menyisakan pondasi, tembok-tembok, dan gapura pintu masuk komplek Keraton Kibon. Keraton ini pada awalnya dikelilingi oleh air. Di sebelah utara ada dua kamar ibu yang lantainya terbuat dari bilah papan yang dibawahnya terdapat genangan air yang membuat ruangan itu menjadi sejuk.
Yang menarik pada bangunan Keraton Kibon ini adalah terdapat beberapa gaya arsitektur, antara lain arsitektur Hindu, Budha dan relief pada bengunan ini bergaya Eropa. Juga terdapat gaya arsitektur China yang ada di bangunan Masjid di dalam Keraton Kibon tersebut.
Sesungguhnya cagar budaya Keraton Kibon ini merupakan salah satu tempat yang patut kita kunjungi. Selain keindahan komplek Keraton yang masih kental dengan bangunan bergaya masa lampau, sudah barang tentu ada keindahan lain yang bisa kita nikmati yakni, cerita asli dari keraja Keraton Kibon itu sendiri. Serta keindahan keadaan di lingkungan sekitar. Karena komplek Keraton ini, dikelilingi dengan pepohanan yang rindang dan sejuk serta beberap rumah warga, yang sama sekali tidak mengurangi keindahan bangunan bersejarah ini.
Kesimpulan yang saya dapat ambil kita harus “Besyukur dan Bangga!” mungkin itu yang bisa saya gambarkan setelah melihat video yang berbentuk film dokumenter ini, karena betapa terlihat jelas bahwa Negara Indonesia memang mempunyai begitu banyak cerita tentang budaya yang dimilikinya selama ini.
Salah satunya adalah, komplek “Keraton Kibon”. Penjelasan mengenai komplek Keraton ini sudah dipaparkan pada bagian pembahasan. Namun, pada bagian ini saya hanya dapat menyimpulkan bahwa :
1.      Sudah tidak perlu bicara siapa dan kenapa kita yang masih hidup pada abad ini tidak mampu merawat cagar budaya atau peninggalan bersejarah yang kita miliki, melainkan kita sudah seharusnya mulai belajar untuk penasaran mengetahui mengenai budaya-budaya, ataupun cagar budaya yang kita miliki.
2.      Dari rasa penasaran, sudah sepatutnya kita berusaha untuk merubah sedikit demi sedikit dalam hal berpergian dengan tujuan ke tempat hiburan semata, karena sepertinya kita perlu juga menjadikan tempat atau cagar budaya yang dimiliki Indonesia sebagai daftar tujuan pariwisata kita. Dengan begitu, kita tidak hanya mendapat hiburan dari rekreasi pariwisata yang kita lakukan saja, tetapi kita juga mendapatkan pengalaman baru dan pengetahuan baru, yang kelak nantinya kita bisa lebih mencintai Bangsa dan Negara kita sendiri.
3.      Setelah berhasil mengenal, mengunjungi, dan mencintai apa yang dimiliki Negara sendiri, sudah barang tentu menjadi tugas bersama untuk memperkenalkan budaya, cagar budaya, dll kepada khalayak dunia. Agar mereka bisa mengetahui dan mengunjungi cagar budaya yang dilindungi ini dan agar mereka juga mengakui bahwa cagar budaya berikut budaya-budaya yang ada adalah bagian kepunyaan Bangsa dan Negara kita.
4.      Ayo..Mari kita lestarikan budaya, cagar budaya, benda-benda peninggalan bersejarah, tempat-tempat bersejarah ataupun hewan khas wilayah Negara kita...! Karena, Siapa lagi kalau bukan kita yang menjaga, mencintai, melestarikan dan mempopulerkannya baik di mata dunia maupun di dalam negeri sendiri.

Sumber:

Jembatan Rantai

Peninggalan bersejarah yang ada di suatu negara merupakan saksi bisu dari adanya peradaban sejarah warganya di masa lampau. Seperti tempat peninggalan bersejarah yang ada di daerah Banten, Jawa Barat, Indonesia, yakni “Jembatan Rantai”.
Kali ini, saya akan memaparkan tentang kondisi “Jembatan Rantai” saat masa lampau dan masa kini, yang saya dapati informasinya dari sebuah film pendek atau film dokumenter. Fim ini sangat bagus dan bermanfaat untuk kita generasi muda dalam upaya mengenal lebih dalam lagi sejarah bangsa dan negara kita sendiri.
Film ini menceritakan dan menjelaskan asal mula kenapa “Jembatan Rantai” ini dibuat atau dibangun, hingga bagaimana kondisi jembatan itu sendri saat seakarang ini. Jembatan Rantai merupakan peninggalan bersejarah yang dibangun diatas kanal kota tua Banten, Jawa Barat, 300 meter dari daerah Keraton Surosuwon.
Jembatan Rantai sudah ada sejak penjajahan Belanda. Jembatan Rantai saat ini kondisinya sudah sangat berbeda zaman penjajahan Belanda saat itu. Dalam film ini, terlihat kontruksi bangunan dari jembatan ini sudah tidak terawat lagi, entah kenapa bisa terjadi demikian? Hal ini mungkin dikarenakan, pemerintah kita bahkan warganya sendiri juga sudah tidak perduli dengan peninggalan bersejarah tersebut.
Padahal, peninggalan bersejarah itu adalah salah satu hal yang penting agar sejarah bangsa dan negara kita dapat terus hidup dan diakui baik oleh warganya sendiri maupun oleh negara lainnya. Dan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa Jembatan Rantai merupakan salah satu tempat peninggalan bersejarah yang dimiliki oleh Negara Indonesia. Jembatan Rantai ini terletak di atas kanal kota tua Banten, Jawa Barat. Letaknya kurang lebih 300 meter dari daerah Keraton Surosuwon.
Jembatan Rantai ini berfungsi sebagai jembatan atau jalan beton terpanjang di sana saat dulu, untuk alat penyebrangan warga, baik yang melalui darat maupun yang melalui sungai. Mengapa demikian? Karena, ternyata dulunya jembatan ini bisa di buka tutup bagi kapal besar atau perahu kecil baik pedagang lokal maupun pedagang asing saat itu yang ingin lalu lalang untuk memasuki kota kerajaan Keraton Surosuwon saat itu.
Jembatan Rantai ini di bangun dari bata dan karang, serta diduga memakai tiang besi dan papan sebagai pondasi kontruksi bangunan jembatan itu sendiri.Saat ini, Jembatan Rantai sudah hancur, bagian tengahnya telah hancur dan air sungainya pun sudah kering atau tidak ada lagi. Bahakan ironinya sungainya sudah beralih fungsi menjadi lahan warga dalam bercocok tanam di daerah tersebut.
Namun, beralih fungsinya sungai ini malah membuat kondisi Jembatan Rantai makin parah dan tertinggalkan, karena lahan yang digunakan warga untuk bertanam sayur-sayuran tidak terurus dengan baik. Bahakan sekarang dipenuhi dengan banyak sampah.
Begitulah keadaan Jembatan Rantai saat lalu dan saat sekarang. Memang sangat berbeda kondisinya. Padahal, Jembatan Rantai ini salah satu aset sejarah yang mungkin masih bisa diselamatkan keberadaannya, karena konstruksi badan jembatan yang masih tampak kokoh.
Bila pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mau memperhatikan hal tersebut, bisa saja Jembatan Rantai ini dapat berfungi lagi seperti dulu. Namun tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, kita pun sebagai warga nergara yang baik, juga harus ikut melestarikan dan merawat tempat peninggalan bersejarah yang ada. Tapi, apa mau di kata? Tingkat ketidakperdulian masyarakat saat ini terutama pemerintah sangatlah meningkat. Sehingga, mengharuskan tempat peninggalan sejarah kain lama kian hancur termakan usia akibat tidak dirawat atau diperhatikan oleh warga dan pemerintahannya.
Kesimpulannya kita yang saat ini masih bisa merasakan keindahan dan kenyaman daerah Negara Indonesia ini, adalah hasil perjuangan dari para pahlawan saat dulu. Dan tentunya keberlangsungan atau kemajuan perekonomian yang ada saat ini tidak terlepas dari adanya unsur-unsur baik yang nyata (seperti Jalan Raya, Jalan Tol, Jembatan, dll), maupun unsur yang tidak terlihat mata yakni (usaha dari orang-orang terdahulu yang giat membangun Negara Indonesia ini jauh lebih baik lagi). Sama halnya dengan keberadaan Jembatan Rantai, yang dahulu memegang peranan penting dalam keberlangsungan perdagangan perekonomian saat itu, sekarang malah menjadi tempat peninggal bersejarh yang tidak ada gunanya dan tidak terawat, bahkan mungkin tampak menyeramkan.
Hal ini, terjadi karena kita dan pemerintahan saat ini sudah mulai luntur rasa kepeduliannya, sehingga membuat tempat yang mempunyai nilai penting ini tidak lagi bisa dimanfaatkan. Jangankan peduli dengan peninggalan-peninggalan bersejarah, dengan sesamanya pun rasa perhatian dan keperdulian juga telah luntur. Saat ini, sebagaian manusia hidup layaknya hidup sendiri tanpa ada bantuan orang lain. Padahal, kita sebagai manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, dengan kata lain kita saling membutuhkan satu sama lainnya. Seperti itulah, keadaan rasa simpati, empati, dan jiwa manusiawi masayarakat kita saat ini.

Jadi, kesimpulan yang bisa saya ambil adalah tempat peninggalan bersejarah sudah mulai tidak ada nilainya lagi bagi kita manusia yang saat ini masih bisa merasakan keberhasilan dari adanya tempat-tempat atau barang-barang peninggalan bersejarah tersebut. Ibaratnya, bagaikan kacang yang lupa kulitnya, artinya kita lupa akan fungsi dan keberadaan dari adanya tempat peninggalan bersejarah itu, yang padahal memberi manfaat buat kehidupan kita saat ini. Ya, sangat disayangkan. Padahal, tempat itu bisa saja dijadikan tempat pariwisata konsep masa lalu atau bahkan jikalau kita dan pemerintah bisa bersama-sama untuk membangunkan kembali kondisi badan Jemabatan Rantai itu seperti zamannya dulu, pastinya akan sangat menyenangkan dan memberikan manfaat untuk kehidupan warga sekitar kelak. 

Sumber:

Headphone

Film merupakan suatu cara seseorang atau beberapa orang dalam mengekspresikan atau menyampaikan suatu pesan penting kepada khalayak. Hal ini dilakukan, agar dapat memberikan dan menambah pengetahuan si khalayak mengenai informasi yang memang belum banyak diketahui oleh orang.        
Dan tentunya dapat bermanfaat untuk kehidupan orang-orang yang menonton film tersebut. Oleh karena itulah, pada kesempatan kali ini saya mendapatkan tugas dalam mata kuliah “ilmu sosial dasar”, untuk membedah atau memaparkan isi dari sebuah film pendek yang dapat bermanfaat untuk kita semua.
Film pendek yang saya pilih adalah film yang berjudul “Headphone”, sebuah karya fim pendek dari Reyhan Christy, dengan durasi 15 menit, produksi HameMade. Film ini didukung oleh dua orang pemeran utama, yakni Oktafian (Laki-Laki) berperan sebagai “Rangga” dalam film tersebut. Dan Jamsa S. Pradjasasmita sebagai mantan kekasih dari pemeran utamanya.
Film pendek ini memberikaan satu contoh cerita penting mengenai salah satu alat elektronik canggih yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi penggunanya. Hanya karena alat canggih inilah membuat seseorang tidak perduli akan keadaan lingkungan disekitarnya.
Dan hanya karena alat itulah bisa membuat orang mempunyai kebiasaan buruk yang tidak boleh kita ikuti bila kita tidak ingin bernasib sama seperti yang ada dalam cerita film pendek tersebut.
 Walaupun demikian, bukan berarti alat canggih yang bernama “Headphone” ini selalu menimbulkan dampak negatif, tapi alat ini juga mempunyai sisi positif bagi penggunanya. Film ini banyak mengajarkan kita tentang betapa pentingnya waktu yang ada dan juga kehidupan di dunia ini bukanlah sebuah keadaan yang harus dijalankan seperti gaya pantonim yang banyak kita ketahui. 
Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan kehidupan bukanlah panggung sandiwara yang dijalankan hanya karena peranan dari masing-masing pemainnya tanpa memperdulikan bagaimana keadaan dan perasaan dari lawan pemainnya yakni dalam hal ini adalah orang lain yang ada disekitar kita.
Seperti contoh cerita penting dalam film pendek “Headphone” ini, film pendek ini bercerita tentang seseorang yang sudah sangat terbiasa dan tergantung dengan salah satu alat canggih yang bernama “Headphone”.
Headphone merupakan salah satu alat elektronik canggih yang dapat menghasilkan suara seperti musik dari sebuah alat layaknya radio, MP3, ataupun, MP4. Intinya, headphone merupakan sebuah alat perantara agar kita bisa mendengarkan suara seperti halnya “musik”.
Rangga selaku peran utama dalam film ini, sangat senang mendengarkan musik. Di mana pun dan kapan pun, “headphone” dari MP4 yang dipunyainya tak pernah lepas dari telinga dan tangannya. Kecuali saat dia sedang mandi. Dia selalu mendengarkan musik dengan headphone kesayangannya itu dalam setiap waktu yang dijalaninya, dari mulai bangun tidur, di dalam perjalanan, hingga saat dirinya buang air besar sekalipun.
Karena kebiasaan buruknya ini, dia beberapa kali melewatkan keadaan penting, mulai dari saat dia baru saja tiba di tanah air tercinta ini (Indonesia), dia memulai kehidupannya di Jakarta dengan menggunakan headphone untuk mendengarkan musik, agar mengatasi kejenuhan dalam perjalanannya menuju apartemen miliknya.
Saat dalam perjalanan, didalam sebuah taksi dia bahkan tidak perduli apa yang sedang terjadi di jalan raya yang dia lalui. Saat itu, sedang terjadi sebuah “Demonstrasi” dari beberapa organisasi kemahasiswaan terkait masalah korupsi yang makin bebas tumbuh di Negara Indonesia ini.
Seharusnya, dengan adanya peristiwa ini paling tidak dia melihat dan perduli sedikit kalau saat itu sedang terjadi demonstrasi terkait dengan keadaan negaranya sendiri. Bahkan, saat supir taksinya berusaha mengajak berbicara dan berdiskusi kepadanya, rangga tidak sama sekali mendengar akibat dia sedang mendengarkan musik dengan menggunakan headphone kesayangannya.
Selain ketidakpeduliannya akan peristiwa itu, dia juga tidak perduli dengan keadaan saat dirinya sedang berjalan menuju rumah mantan kekasihnya. Saat itu, ada seorang nenek yang tasnya dijambret oleh pencuri, dan bahkan pencuri itu sudah menabrak rangga dengan tidak sengaja, serta bahkan nenek tersebut sudah berteriak minta tolong kepadanya.
Namun, lagi-lagi dia tidak mendengarkan omongan orang dan tidak menghiraukan keadaan di sekitarnya akibat menggunakan headphone dalam mendengarkan sebuah musik di MP4nya.
Peristiwa ini terjadi lagi saat dia sedang singgah bertamu dirumah Jamsa S. Pradjasasmita selaku mantan kekasih dari rangga pemeran utama film pendek ini. Saat itu, mantan kekasihnya berteriak minta tolong akibat kesakitan setelah menyuntikan narkoba ke dalam tubuhnya sendiri.
Memang, dalam film ini rangga tidak mengetahui jikalau mantan kekasihnya itu ketergantungan NARKOBA. Tetapi, sekali lagi karena menggunakan headphone untuk mendengarkan musik, membuat rangga tidak mendengar teriakan dari mantan kekasihnya itu, hingga akhirnya rangga menyadari jikalau mantan kekasihnya telah meninggal dunia akibat suntikan Narkoba yang dikonsumsi oleh mantannya itu.
Saat itulah, dia baru menyadari bahwa kebiasaan buruknya mendengarkan musik menggunakan “Headphone” dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Dan dirinya baru menyesali bahhwa ketidakperduliannya akan keadaan atau peristiwa sedang terjadi di sekitarnya itu, bukan dikarenakan dia tidak menghiraukan hal tersebut melainkan hanya karena dia tidak bisa mendengar apa-apa jikalau dia sedang menggunakan “Headphone”.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari film tersebut Kesenangan, kebiasaan seseorang bukanlah sesuatu yang dilarang, tetapi justru dijadikan sebagai alat untuk mawas diri dalam setiap waktu kehidupan yang kita jalani. Karena apa yang kita lakukan baik secara sengaja atau tidak, dapat mempengaruhi keadaan disekitar kita.
Karena dalam hidup ini, sesungguhnya kita tidak bisa menjalankan hidup ini seorang diri, pastinya kita akan membutuhkan bantuan orang lain, begitu juga dengan orang lain yang pastinya membutuhkan bantuan dari diri kita.
Karena setiap manusia didunia ini sesunguhnya saling membutuhkan satu sama lain. Untuk itulah, kita tidak boleh acuh atau tidak perduli dengan keadaan orang lain di sekitar kita. Dan satu pelajaran penting yang saya dapat dalam film pendek ini adalah jangan terlalu bergantung pada suatu alat yang tadinya diperuntukan untuk mendapatkan hiburan semata.
 Namun malah mendapatkan kenyataan pahit yang harus diterima oleh kita, akibat ketergantungan akan suatu alat yang dapat merubah banyak kejadian  dalam kehidupan kita, baik keadaan yang menguntungkan atau pun keadaan yang merugikan untuk diri kita sendiri.
Jadi, janganlah terlalu menyenangi suatu hal secara berlebihan, karena sesungguhnya yang berlebihan itulah yang tidak baik buat kehidupan yang kita jalani kelak dikemudian hari. Dan katakan “Tidak!” untuk “NARKOBA”. Semoga semua penjelasan tersebut bermanfaat untuk semua orang yang membacanya...

Jumat, 04 November 2011

Semangat dan Kegigihan Dalam Mencapai Suatu Keinginan


Aktualisasi diri itu sendiri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang terbaik dari yang dia bisa. Dari sebab itu, tidak menutup kemungkinan jika aktualisasi dalam diri setiap manusia memberikan dampak yang tidak baik atau bahkan menyimpang menjadi masalah sosial yang ada di lingkungan kita sekarang. Berikut, beberapa contoh masalah sosial akibat dari penyimpangan aktualisasi diri , diantaranya :

1.     Menjadikan diri setiap manusia akan lebih cenderung memikirkan dirinya sendiri  (egois)
2.     Berkurangnya interaksi antara dia daengan orang lain..
3.     Cenderung menutup diri
4.     Akan berusaha apapun hingga keinginannya tercapai, dan
5.       Menjadikan dirinya sombong

Penyimpangan aktualisasi diri dapat terjadi pada siapa pun, termasuk diri saya. Penyimpangan aktualisasi diri yang pernah saya alami adalah Manusia akan berusaha apapun hingga keinginannya tercapai. Termasuk diri saya. Berikut ini, penyimpangan aktualisasi diri yang pernah saya alami. Hanya karena ingin lulus SMA (Sekolah Menengah Atas) dengan nilai yang sangat memuaskan, membuat saya lupa untuk tetap mencari dan mengikuti tes-tes saringan mahasiswa baru di suatu Universitas yang ada, agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang Strata I (S1).

Karena terlalu bersemangat dan berusaha mengejar target tersebut, membuat saya benar-benar melupakan satu hal, bahwa sambil kita tetap semangat belajar baik disekolah maupun di luar sekolah, mengikuti kursus (bimbel), kita juga harus tetap memantau jadwal-jadwal dalam penyaringan mahasiswa baru di berberapa Unviersiatas yang ada di Indonesia. Hal itu membuat saya sedikit kecewa, karena ada beberapa jadwal tes mahasiswa baru di Universitas Negeri yang saya tidak ikuti. Dari hal lain yang saya lupakan itu, menyadarkan saya bahwa perjuangan saya saat itu belumlah berakhir, karena masih ada jenjang pendidikan yang harus saya lalui dalam kehidupan saya. Tetapi, usaha saya tidaklah sia-sia, karena pada akhirnya saya benar-benar dapat lulus SMA dengan nilai yang memuaskan dan Alhamdulillah dapat tetap melanjutkan pendidikan ke Strata I (S1) di salah satu Universitas terbaik dan terpercaya yang ada di Indonesia, yakni Universitas Gunadarma. Saya masuk ke Universitas ini, bukan sebagai cadangan kampus yang ingin saya daftarkan, tapi justru Universitas itu merupakan prioritas saya dalam memilih Universitas Swasta yang memang terbaik untuk diri saya ke depannya nanti. Dan pada akhirnya, saat ini saya senang bisa belajar dan menjadi mahasiswa dari Universitas yang saat ini saya jalani.

Kesimpulan yang bisa di ambil dari pengalaman saya di atas adalah aktualisasi diri merupakan hal yang sah-sah saja dilakukan oleh setiap manusia yang ada didunia ini, tapi ada hal yang perlu diingat! Boleh saya kita semangat dan berusaha keras agar aktualisasi dalam diri kita ini terwujud, tetapi kita tetap harus ingat ada hal lain yang justru harus kita ingat atau tidak boleh kita lupakan, yang tetap kita prioritaskan juga. Sebab, justru hal lain yang kita lupakan itulah, yang biasanya sangatlah penting dan berarti dalam kehidupan kita.

Sumber :

Pencapaian Terbaikku


Manusia tidak luput dari yang namanya kata “puas” terhadap apa yang telah dicapainya. Hal tersebut adalah wajar, karena setiap manusia menginginkan hal yang terbaik untuk kehidupannya. Keinginan manusia di dunia ini, pastilah banyak. Karena itulah, kebutuhan manusia di dunia ini pun juga banyak. Mulai dari kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Tetapi, justru karena kebutuhan-kebutuhan dasar itulah yang memotivasi seseorang untuk lebih dan lebih lagi meraih kebutuhan yang mungkin lebih baik lagi dan menguntungkan untuk dirinya.

Dalam dunia psikologi, hal tersebut dikenal dengan yang namanya pencapaian pemenuhan kebutuhan diri manusia itu sendiri atau “Aktualisasi Diri”. Menurut Abraham Maslow, aktualisasi diri merupakan konsep motivasi manusia yang mengacu pada beberapa kebutuhan pokok yang disusun secara hirarki. Tetapi pada intinya, aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang terbaik dari yang dia bisa.

Seperti aktualisasi diri yang saya alami. Saat berusia lima tahun, saya disekolahkan oleh kedua orang tua di Taman Kanak-Kanak (TK) yang bernama TK MUTIARA 17 AGUSTUS, pada tahun 1998. Pada umur itulah, umumnya orangtua mulai memperkenalkan pendidikan formal kepada anaknya. Pendidikan TK ini menjadi kebutuhan dasar yang sangat penting demi menunjang semangat belajar dan tumbuh kembang saya saat itu. Setelah satu tahun menyelesaikan TK, saya melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar (SD), di SD MUTIARA 17 AGUSTUS, pada tahun 1999. Saya menyelesaikan pendidikan SD selama enam tahun, mulai dari kelas I, II, III, IV, V, dan VI. Kemudian, saya melanjutkan pendidikan ke tingkat Sekolah Lanjut Tingkaat Pertama (SLTP), di SLTP MUTIARA 17 AGUSTUS, pada tahun 2005. Setelah menyelesaikan SLTP selama tiga tahun, kemudian saya masih melanjutkan pendidikan formal saya ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), di SMA KORPRI BEKASI, pada tahun 2008. Saat saya masih duduk dibangku SMA kelas II, hasil nilai pelajaran yang saya dapat mulai sangat memuaskan, sehingga membuat saya naik ke kelas III SMA dengan konsentrasi belajar jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam).

Saat kelas III SMA inilah, perjuangan saya makin berat dan penuh tantangan, tetapi hal tersebut tidak membuat saya putus asa melainkan lebih membangkitkan saya agar bisa mewujudkan target atau harapan saya untuk lulus dari pendidikan formal SMA ini dengan nilai yang memuaskan, dan dapat melanjutkan ke tahapan pendidiakan yang lebih tinggi lagi yakni Perkuliahan Strata I (S1). Dan benar saja,,Alhamdulillah, kebutuhan akan pendidikan yang saya butuhkan dan yang berhasil saya lalui, membuat saya benar-benar bisa merasakan hasil dari jerih payah (usaha) baik dari kedua orangtua yang telah membiayai sekolah saya dan semangat serta usaha saya dalam menyelesaikan setiap pendidikan yang ada, akhirnya membawa saya ke tingkat yang lebih tinggi lagi, yakni lulus SMA dengan nilai yang memuaskan, dan melanjutkan pendidikan S1 di sebuah Universitas terbaik yang ada di Indonesia. Universitas itu adalah Universitas Gunadarma – Bekasi Kalimalang, pada tahun 2011. Dan hingga saat ini saya masih kuliah di Universitas tersebut.

Demikianlah, aktualisasi diri yang saya alami sendiri dalam bidang pendidikan formal yang saya jalani. Intinya adalah setiap orang pasti membutuhkan aktualisasi diri dalam kehidupan sehari-hari demi membawa dirinya ke tahapan yang jauh lebih baik dan bermanfaat untuk kehidupannya kelak di masa depan.

Sumber : 

Keluarga Dan Diri Kita Sendiri


KELUARGA...Yap mendengar kata itu, pastinya kita langsung teringat dengan orang-orang yang paling dekat dengan kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kata “Keluarga” itu sendiri berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.

Keluarga juga merupakan kelompok sosial terkecil yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan kehidupan tiap insan manusia di dunia. Karena, dari keluargalah sifat, dan perilaku kita dapat terbentuk. Contohnya adalah saya sendiri. Saya merupakan anak ke-3 dari empat bersaudara, dimana ke-3 saudara saya adalah perempuan. Walaupun demikian, sifat dan perilaku saya tidak seperti saudara-saudara perempuan saya. Hal ini dikarenakan, orang tua saya lebih mengajarkan saya menjadi seorang laki-laki yang kuat, dewasa, mempunyai jiwa kepemimpinan, namun tetap menyayangi keluarga.

Dari kecil, didalam keluarga saya, Ayah saya selalu mengajarkan kepada saya untuk mendisiplinkan diri dalam menghadapi dan menyelesaikan setiap tugas atau masalah yang sedang terjadi. Sikap tegas dari Ayah saya, dan sikap penyayang dari Ibu saya sudah ditanamkan kepada saya sebagai anaknya sedari masih kecil. Dan, Alhamdulillah saya telah tumbuh menjadi seorang laki-laki yang kuat, tegas, berani, peduli dan sayang terhadap sesama khususnya keluarga saya sendiri.

Begitulah, kehidupan lingkungan didalam keluarga saya, yang telah mengajarkan dan mebentuk diri saya menjadi seseorang yang lebih baik lagi dan insyallah bisa menjadi seseorang yang berguna bagi Agama, Bangsa, Negara, dan Keluarga. Karena, pada dasarnya sifat dan perilaku seorang anak bergantung kepada bagaimana kedua orang tua si anak mengajarkan, merawat, dan membentuk diri anaknya tersebut.

Oleh karena itulah, anak bagaikan kertas kosong, yang boleh diisi atau ditulis apa saja oleh si yang mpunya kertas, yakni keluarga (kedua orang tua). Maka dari itu, sebuah keluarga yang sehat dan harmonis, bisa dilihat dari bagaimana sifat dan perilaku seorang anak di dalam keluarga tersebut. Demikianlah, salah satu fungsi keluarga yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang.




Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga

Candu Game Online

Perkembangan penggunaan internet di Dunia dan di Indonesia pada khususnya  pa game online adalah jenis permain da khususnya yang sangat pesat memicu munculnya tren-tren baru di kalangan pengguna internet. Bermain online adalah salah satu tren yang ssdang mewadah di kalangan pengguna internet. di dunia, termasuk Indonesia.

Sebelum kita bahas lebih dalam lagi,. Sebenernya apasih game online itu ?  Game Online adalah jenis permainan komputer yang memanfaatkan jaringan komputer (LAN atau internet), sebagai medianya.Biasanya permainan daring di sediakan sebagai tambahan layanan dari perusahaan yang menyediakan permainan tersebut.

Dan apakah game online dengan masalah sosial saling berhubungan ? Tentu, kenapa ? karena game online ini dapat diakses dengan mudah  dan dapat di gunakan oleh siapapun  terutama anak-anak yg duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Game online ini layaknya pisau yang bermata dua, karena dia mempunyai kelebihan kelebihan yakni memperluas wawasan anak-anak dalam bidang teknologi informasi.  Dapat memacu dan merangang kreatifitas dari anak itu sendiri, dan sebagainya. Namun di sisi lain game online tersebut. Bahkan kerapkali dapat berdampak pada menurunnya tingkat keinginan belajar anak. Sehingga berdampak buruk bagi prestasi dari anak tersebut.

Kekurangan dari game online inilah yang menjadi salah satu masalah sosial. hal ini di karenakan orang tua terlalu cuek pada anaknya untuk bebasmenentukan permainan yang di mainkannya. Kurang perhatiannya orang tua inilah yang salah, seharusnya orang tua lebih memperhatikan permainan apa saja yang baik untuk anaknya. Dan seyogyanya orang tua dapat mengarahkan anaknya untuk bisa mengekspresikannya kemampuan kearah yang lebih benar  dan bermanfaat. misalnya daripada bermain game online lebih baik anak di ikut sertakan dalam kursus demi menambah pengetahuan dan kemampuannya.


Oleh karena itulah komunikasi antara orang tua dengan harus terjaga, agar tidak menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkann terjadi. Sehingga dapat mencegah masalah sosial dan mengatasi masalah sosial seperti ini.