Jumat, 04 November 2011

"Intan Trisakti" dimanakah kau ?

Intan Trisakti hanya meninggalkan sebuah nama bagi provinsi kalimantan selatan. memang dulu Intan Trisakti merupakan kebanggan bagi masyarakat kalimantan selatan, khususnya kota martapura. namun sekarang apalah arti dari sebuah sejarah penemuan tanpa ada hal yang dapat kita lihat dari bukti penemuan tersebut. tak seorang pun yang tau keberadaan pasti Intan Trisakti. Tak seorang pun yang dapat memperlihatkan bentuk asli Intan Trisakti, apakah bulat, lonjong, segitiga, atau kotak (segi empat). Intan Trisakti seakan lenyap tanpa jejak. saat ini masyarakat kalimantan selatan hanya bisa menerka bentuk Intan Trisakti dari cerita orang-orang terdahulu.

Intan Trisakti ditemukan pada tanggal 26 Agustus 1965 oleh sekelompok pendulang intan sebanyak 24 orang dibawah pimpinan H. Madslam. Lokasi penemuannya adalah di pendulangan intan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Banjar (sekarang Kota Banjarbaru), Kalimantan Selatan. Nama intan trisakti diberikan oleh Presiden Soekarno di Jakarta pada tanggal 2 September 1965.
Intan Trisakti merupakan intan terbesar yang pernah ditemukan pada saat itu, setelah perang dunia II. intan trisakti memiliki berat 166,75 karat. sampai saat ini intan trisakti merupakan intan terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia. Intan adalah suatu batu permata dari hasil galian tambang yang diperoleh dari hasil penambangan dan nilainya sangat berharga, seperti emas, atau logam mulia, lainnya, walaupun nilainya di bawah emas.

Menurut cerita orang terdahulu yang pernah saya dengar awal menghilangnya jejak intan trisakti karena pemerintah, entah intan tersebut di jual ke luar negeri atau menghilang secara gaib, semuanya menjadi misteri yang tak pernah terjawab. dulu sewaktu penemuan intan trisakti terdengar heboh dimana-mana, pemerintah langsung membawa intan trisakti tersebut.

Kabarnya intan trisakti tidak dijual oleh para penemunya, tetapi dipersembahkan kepada presiden soekarno. atas jasa bakti persembahan intan trisakti kepada presiden soekarno pemerintah berjanji akan memberikan balas jasa yang sepadan kepada H. Madslam beserta 24 orang lainnya. balas jasa yang diberikan pemerintah pada saat itu adalah ongkos naik haji untuk para penemu intan beserta keluarganya, dan pejabat yang terlibat.

Menurut saya seharusnya "Intan Trisakti" tersebut tidak di jual oleh siapapun atau kelompok apapun, sebaiknya di lestarikan saja dengan cara memamerkannya di museum tertentu yg memiliki keamanan yg baik.  Pendulang dapat apa dong kalo intannya hanya di pamerkan ? nah di sini seharusnya pemerintah turun tangan dengan membert balas jasa kepada para pendulang intan tersebut tanpa harus para pendulang berinisiatif menjualnya.ke seseorang ataupun kelompok tertentu bahkan negara sekalipun.

Sumber:

  http://tutorialtriktips.blogspot.com/2011/08/intan-trisakti-raib-tanpa-jejak.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar