Selasa, 29 November 2011

Keraton Kaibon


Cagar budaya, merupakan tempat bersejarah terkait budaya masyarakat pada zaman dahulu kala. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki cagar budaya yang sangat banyak, maka tidak heran kita merupakan Negara yang beraneka ragam akan suku, agama, bahkan merupakan Negara yang memiliki banyak Pulau.
Negara Indonesia ini memang Negara yang kaya akan kekayaan alamnya. Namun, kurang mendapat perhatian dari warganya dalam memajukan bangsa dan negaranya sendiri. Kita sebagai generasi muda sudah seharusnya tidak hanya mencintai budaya barat atau budaya luar, tapi kita justru harus bisa lebih menyukai dan mencintai budaya bangsa sendiri.
Termasuk dengan berpariwisata ke tempat-tempat peninggalan bersejarah seperti cagar budaya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Berikut adalah salah satu cagar budaya yang dimiliki oleh Negara Indonesia, yakni komplek “Keraton Kaibon”. Komplek keraton ini terletak di kampung Keroya merupakan keraton tempat kediaman Ibu Ratu Aisyah ibunda Sultan Syafiudin.
Pada tahun 1832 kompleks ini dibongkar atau dirombak oleh pemerintahan Hindia Belanda, sehingga hanya menyisakan pondasi, tembok, dan gapura dari Keraton Kibon ini. Menarik untuk kita ketahui dan untuk kita syukuri serta cintai atas cagar budaya yang kita miliki ini. Dan saya akan mencoba membedah atau memaparkan salah satu cagar budaya yang kita miliki, yakni komplek “Keraton Kibon”. Komplek ini terletak di kampun Keroya. Keraton ini merupakan kediaman dari Ibunda Sultan Syafiudin. Ibunda beliau bernama Ibu Ratu Aisyah.
Komplek Keraton Kibon ini sangat luas. Bangunan komplek Keraton Kibon saat ini, sudah bukan bangunan komplek Keraton yang asli. Karena pada tahun 1832, pemerintahan Hindia Belanda telah membongkar atau merombak bangunan komplek Keraton tersebuit, hingga hanya menyisakan pondasi, tembok-tembok, dan gapura pintu masuk komplek Keraton Kibon. Keraton ini pada awalnya dikelilingi oleh air. Di sebelah utara ada dua kamar ibu yang lantainya terbuat dari bilah papan yang dibawahnya terdapat genangan air yang membuat ruangan itu menjadi sejuk.
Yang menarik pada bangunan Keraton Kibon ini adalah terdapat beberapa gaya arsitektur, antara lain arsitektur Hindu, Budha dan relief pada bengunan ini bergaya Eropa. Juga terdapat gaya arsitektur China yang ada di bangunan Masjid di dalam Keraton Kibon tersebut.
Sesungguhnya cagar budaya Keraton Kibon ini merupakan salah satu tempat yang patut kita kunjungi. Selain keindahan komplek Keraton yang masih kental dengan bangunan bergaya masa lampau, sudah barang tentu ada keindahan lain yang bisa kita nikmati yakni, cerita asli dari keraja Keraton Kibon itu sendiri. Serta keindahan keadaan di lingkungan sekitar. Karena komplek Keraton ini, dikelilingi dengan pepohanan yang rindang dan sejuk serta beberap rumah warga, yang sama sekali tidak mengurangi keindahan bangunan bersejarah ini.
Kesimpulan yang saya dapat ambil kita harus “Besyukur dan Bangga!” mungkin itu yang bisa saya gambarkan setelah melihat video yang berbentuk film dokumenter ini, karena betapa terlihat jelas bahwa Negara Indonesia memang mempunyai begitu banyak cerita tentang budaya yang dimilikinya selama ini.
Salah satunya adalah, komplek “Keraton Kibon”. Penjelasan mengenai komplek Keraton ini sudah dipaparkan pada bagian pembahasan. Namun, pada bagian ini saya hanya dapat menyimpulkan bahwa :
1.      Sudah tidak perlu bicara siapa dan kenapa kita yang masih hidup pada abad ini tidak mampu merawat cagar budaya atau peninggalan bersejarah yang kita miliki, melainkan kita sudah seharusnya mulai belajar untuk penasaran mengetahui mengenai budaya-budaya, ataupun cagar budaya yang kita miliki.
2.      Dari rasa penasaran, sudah sepatutnya kita berusaha untuk merubah sedikit demi sedikit dalam hal berpergian dengan tujuan ke tempat hiburan semata, karena sepertinya kita perlu juga menjadikan tempat atau cagar budaya yang dimiliki Indonesia sebagai daftar tujuan pariwisata kita. Dengan begitu, kita tidak hanya mendapat hiburan dari rekreasi pariwisata yang kita lakukan saja, tetapi kita juga mendapatkan pengalaman baru dan pengetahuan baru, yang kelak nantinya kita bisa lebih mencintai Bangsa dan Negara kita sendiri.
3.      Setelah berhasil mengenal, mengunjungi, dan mencintai apa yang dimiliki Negara sendiri, sudah barang tentu menjadi tugas bersama untuk memperkenalkan budaya, cagar budaya, dll kepada khalayak dunia. Agar mereka bisa mengetahui dan mengunjungi cagar budaya yang dilindungi ini dan agar mereka juga mengakui bahwa cagar budaya berikut budaya-budaya yang ada adalah bagian kepunyaan Bangsa dan Negara kita.
4.      Ayo..Mari kita lestarikan budaya, cagar budaya, benda-benda peninggalan bersejarah, tempat-tempat bersejarah ataupun hewan khas wilayah Negara kita...! Karena, Siapa lagi kalau bukan kita yang menjaga, mencintai, melestarikan dan mempopulerkannya baik di mata dunia maupun di dalam negeri sendiri.

Sumber:

2 komentar:

  1. maaf ya teman, mau kasih masukan nih sekarang kita udah masuk ke pembelajaran mata kuliah softskill sebaiknya blog anda disisipkan link Universitas Gunadrma yaitu gunadarma.ac.id guna sebagai identitas kita sebagai mahasiswa gunadarma dan juga salah satu kriteria penilaian mata kuliah softskill..terima kasih

    BalasHapus
  2. Casino: Why is gambling the most dangerous of all
    A https://deccasino.com/review/merit-casino/ casino gambling addict 1xbet korean is https://tricktactoe.com/ simply gambling the most dangerous of all worrione other people. A gambler's life is not just about the septcasino outcome of an action,

    BalasHapus